UTAMAKAN PENDIDIKAN ISLAM PADA ANAK DIDIK
Oleh : Safira Makhrusa Zulda
Masyarakat di desa Tlekung sangat mengutamakan
pendidikan agama untuk anak didik mereka. Pendidikan agama islam sebaiknya
mulai diajarkan sejak umur tiga sampai empat tahun. Para orang tua menjadikan
lembaga-lembaga pendidikan islam dengan memasukkan anak-anak mereka ke TPA
(Taman pendidikan Al-qur’an). Tujuan diajarkannya pendidikan agama pada anak
sejak dini, yaitu agar anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang
memiliki karakter yang baik sejak usia dini. Di TPA Darul Aqsha anak-anak tidak
hanya diajarkan cara membaca dan menulis al-qur’an saja, namun mereka juga
diajarkan tentang bagaimana cara sholat, menghafal doa-doa pendek untuk
kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari seperti doa makan, doa masuk kamar
mandi, doa bercermin, dan lain-lain. Banyaknya taman pendidikan Al-qur’an
didesa Tlekung dengan berbagai metode pembelajaran membaca al-qur’an dapat
dipilih oleh masyarakat Tlekung dalam metode pembelajaran untuk memudahkan
dalam memperdalam pendidikan islam untuk anak-anak mereka.
(dok. Pribadi;
para murid di TPQ Darul Aqsha Desa Tlekung)
Metode pembelajaran untuk tingkat sekolah
umum, para orang tua menyekolahkan anak-anaknya tak lupa pula dengan
memperioritaskan agama sebagai pendamping mata pelajaran umum yang lain.
Tingkat pendidikan umum didesa ini juga megunggulkan para siswanya untuk
belajar agama islam lebih dalam. Seperti di SDN Tlekung 02 yang memasukkan BTA
(baca tulis Al-qur’an) kedalam mata pelajaran agamanya, sholat dhuhur yang
dilakukan berjamaah di musholla dan para murid yang dibimbing untuk adzan dan
iqomah. Adanya sedikit peran dari mahasiswa KKM Uin Maulana Malik Ibrahim
Malang membantu dalam mengunggulkan SDN Tlekung 02 dengan adanya kegiatan
tambahan yaitu sholat dhuha. Hal ini membantu siswa-siswi yang bersekolah di
Sekolah Dasar desa Tlekung untuk lebih mengetahui tentang sunnah-sunnah yang
dilakukan oleh rosulullah SAW.
(Dok. Pribadi;
Para murid SDN Tlekung 02)
Desa
Tlekung memiliki tingkat pendidikan mulai dari Paud, TK dan SD. Tingkat pendidikan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) belum ada didesa
ini. Sehingga para siswa-siswi yang telah lulus sekolah dasar (SD) akan
melanjutkan pendidikannya diluar desa Tlekung. Hal ini diharapkan para orang
tua untuk lebih protektif dalam masalah agama kepada anaknya. Peran keluarga
sangat penting dalam membangun akhlak anak sejak dini, agar tidak terjadi
penyimpangan sosial terhadap anak. Dalam literatur Hidayat* (2015) dunia
pendidikan saat ini sering dikritik oleh masyarakat yang disebabkan karena
adanya sejumlah pelajar dan lulusan pendidikan yang menunjukkan sikap kurang
terpuji. Penyebab diantaranya adalah karena dunia pendidikan selama ini hanya
membina kecerdasan intelektual wawasan dan ketrampilan semata, tanpa diimbangi
dengan membina kecerdasan emosional. Oleh karena itu solusi yang dapat
diberikan antara lain dengan menambah jumlah jam pelajaran agama disekolah dan
dengan memberi waktu untuk memberikan perhatian, kasih sayang, bimbingan dan
pengawasan dari kedua orang tua dirumah.
*Hidayat, Nur. 2015. Peran dan Tantangan
Pendidikan Islam di Era Global. Jurnal eL-Tarbawi. Vol.8 No.2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar